Sabtu, 16 Februari 2013

Agar anak menjadi pemusik besar seperti Mozart atau Beethoven, sejumlah orang tua cenderung terdorong mendaftarkan anaknya untuk mengikuti kursus musik atau belajar alat musik tertentu. Mungkin tampaknya upaya itu hanyalah akan buang-buang waktu, tapi sebuah studi mengklaim bahwa belajar alat musik membuat si anak tumbuh menjadi lebih pintar.

Secara rinci tim peneliti dari Kanada mengungkapkan bahwa mendorong anak masuk kelas musik sejak berusia 6 tahun akan mempercepat perkembangan kemampuan motoriknya.

"Pasalnya belajar alat musik itu membutuhkan koordinasi antara kedua tangan dengan stimuli visual (penglihatan) atau audio (pendengaran) dalam otak. Namun jika proses pembelajarannya telah dilakukan sebelum berusia 7 tahun, hal itu akan cenderung mempercepat proses pematangan koneksi antara region motorik dan sensorik di dalam otak sehingga dapat menciptakan pondasi latihan alat musik yang baik bagi anak," tandas ketua tim peneliti Virginia Penhune, profesor psikologi dari Concordia University di Montreal, Kanada.

"Bahkan semakin muda usia anak ketika belajar alat musik maka konektivitas antarkedua aspek itu akan semakin baik," lanjutnya seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (16/2/2013).

Kesimpulan itu diperoleh setelah peneliti mengamati otak 36 musisi yang rata-rata telah bermain musik dalam kurun waktu yang sama dan menjalani sejumlah tes non-musikal untuk mengetahui kemampuan motorik mereka.

Partisipan dibagi menjadi dua kelompok yakni partisipan yang mulai belajar musik sebelum berusia 7 tahun dan yang belajar musik setelahnya. Lalu hasilnya dibandingkan dengan hasil tes pada partisipan lain (bukan musisi) yang pernah memperoleh sedikit pelatihan alat musik formal atau tak mendapatkan pelatihan sama sekali.

Dari situ diketahui bahwa musisi yang telah belajar musik sejak belum genap berusia 7 tahun dapat menentukan timing (ketika belajar alat musik) secara lebih akurat, bahkan setelah berlatih dalam dua hari saja, dibandingkan rekan-rekan musisi lain atau partisipan yang tidak pernah berlatih alat musik sebelumnya.

Pada waktu yang bersamaan, hasil scan otak musisi yang belajar musik sejak kecil memperlihatkan adanya penambahan bagian putih corpus callosum pada otak mereka. Corpus callosum sendiri merupakan sekelompok serat saraf yang menghubungkan bagian otak kiri dan kanan.

Namun scan otak partisipan bukan musisi dan musisi yang belajar musik setelah berusia 7 tahun tak menunjukkan adanya perbedaan perkembangan otak.

Kendati begitu, Profesor Penhune mengingatkan bahwa kursus alat musik ini tidak serta-merta mengubah anak menjadi komposer musik klasik atau musisi handal karena les piano atau biola saja tidak memberikan dampak yang begitu besar terhadap perkembangan kemampuan anak sebagai musisi karena adanya perbedaan skill spesifik dan kondisi otak yang mengiringinya.

Hanya saja karena studi yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience ini juga menguji kemampuan motorik non-musikal pada partisipan, peneliti dapat mengemukakan bahwa manfaat belajar alat musik itu lebih dari sekadar bisa memainkan alat musik saja.

Related Posts:

  • Cobalah! 9 Manfaat 'Ajaib' Gula dalam Kehidupan Sehari-hari Konsumsi gula dalam jumlah berlebihan diketahui dapat merugikan kesehatan karena meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan lain sebagainya. Tetapi gula juga dapat bermanfaat bagi Anda, tanpa harus menelannya.S… Read More
  • Rambut Sehat dengan Hindari 6 Kesalahan Ini Saat Keramas   jakarta, Rambut yang tidak sehat karena berbagai masalah seperti berketombe, terlalu berminyak, rapuh dan kerontokan parah hingga menyebabkan kebotakan, mungkin disebabkan karena kesalahan yang Anda lakukan ketik… Read More
  • Hal-hal yang mempercepat tuaJakarta - Menjadi tua adalah proses alami yang tidak mungkin bisa dihindari, tetapi tidak seharusnya seseorang tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Beberapa kebiasaan buruk yang kebetulan juga tidak sehat, bisa me… Read More
  • Orang yang Fit Keringatnya Sedikit  Kadang keringat yang dikeluarkan oleh setiap orang berbeda-beda. Tapi jika seseorang memiliki tubuh yang fit, maka keringat yang keluar dari tubuhnya cenderung sedikit.Keringat adalah salah satu cara tubuh untuk mendi… Read More
  • Ingin Turunkan Berat Badan? Cobalah Sarapan Telur  Sarapan apa Anda pagi ini? Jika Anda ingin menurunkan berat badan, tidak ada salahnya jika memulai hari dengan sarapan telur.Sebagian besar review penelitian dampak memakan telur menyebutkan bahwa telur mengandung b… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

trimakasih anda sudah mengunjungi blogg saya.. kunjungi balik setiap saat ya gan :)

Mengenai Saya

Foto saya
TAK ADA PERJUANGAN TANPA MIMPI

Total Tayangan Halaman

88799

Pengikut

Translate

Popular Posts