Senin, 03 Desember 2012
- 00.24
- deni ramdani
- No comments
Pada umumnya, pria jelas mencari wanita yang cantik dan menarik. Tapi ada satu karakteristik yang sering luput dari pengamatan, yaitu pria cenderung mencari wanita yang wajahnya mirip dengannya. Ternyata kemiripan ini bisa menjadi ketertarikan bagi pria.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa tubuh yang seksi, payudara besar dan penampilan yang menggoda sudah cukup membuat pria terpesona. Tapi penelitian yang dilakukan Institut des Sciences de l'Evolution de Montpellier (ISEM) di Perancis menyimpulkan bahwa itu saja tak cukup.
Para peneliti memfokuskan pada fitur wajah tertentu seperti mata, warna rambut, bibir, alis, dagu dan lesung pipit. Penekanannya adalah pada teori homogamy, di mana kecenderungan seseorang untuk mencari pasangan seksual yang mirip dengan dirinya sendiri. Pada teori ini, ada 2 hipotesis.
Pertama, para ilmuwan meyakini bahwa di masa lalu, kebanyakan spesies lebih mengenali pasangan yang terlihat mirip seperti mereka sendiri. Hipotesis kedua adalah mengenai ketidakpastian ayah. Pria memilih wanita yang mirip untuk memudahkannya mengenali anaknya sendiri.
Untuk menguji hipotesis ini, sebanyak 100 orang diminta memilih beberapa foto berwajah feminin atau orang-orang yang dianggap menarik. Percobaan serupa diulang pada sekelompok pria, tapi menggunakan wajah yang dihasilkan dan dimodifikasi oleh komputer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria cenderung memilih wanita-wanita menarik yang mirip dengan wajahnya sendiri. Dalam percobaan kedua, para pria diminta memilih salah satu dari 4 pilihan wajah. Sebanyak 37 persen pria ternyata memilih wajah yang karakteristiknya paling banyak memiliki kemiripan dengan dirinya sendiri.
Untuk membuktikan hipotesis kedua, para peneliti menganalisis foto-foto pasangan suami istri yang memiliki setidaknya satu anak di kehidupan nyata. Seperti dikutip dari Counsel and Heal, Senin (3/12/2012), para peneliti menemukan bahwa pasangan suami istri cenderung memiliki karakteristik wajah yang mirip.
Penelitian ini dimuat dalam jurnal PLoS One. Walau demikian, para peneliti masih ingin mengetahui apakah keberadaan fenomena kemiripan wajah pasangan ini bersifat lokal dan khusus untuk negara-negara Barat saja atau terjadi di negara lain dengan budaya yang berbeda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
trimakasih anda sudah mengunjungi blogg saya.. kunjungi balik setiap saat ya gan :)