Senin, 03 Desember 2012
00.26
deni ramdani
No comments
Kebanyakan orang beranggapan bahwa sifat macho lelaki adalah daya tarik yang membuat wanita terpesona. Anggapan ini mungkin ada benarnya beberapa tahun yang lalu. Tapi kini, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa faktor berat badan lebih diperhitungkan oleh wanita.
Karakteristik macho ditandai dengan rahang yang kuat dan mata yang sipit, menggambarkan bahwa sang pria memiliki kadar testosteron yang tinggi. Namun penelitian menemukan bahwa wanita ternyata lebih tertarik dengan pria yang memiliki respons kekebalan kuat yang mana diindikasikan dengan berat badannya ketimbang sifat macho.
"Kegemukan atau adipositas adalah pilihan yang jelas atas isyarat sistem kekebalan tubuh karena hubungan yang kuat antara kesehatan dan kekebalan tubuh," kata Vinet Coetzee, ilmuwan postdoctoral di University of Pretoria di Afrika Selatan seperti dilansir LiveScience, Rabu (28/1/2012).
Coetze menemukan bahwa karakter maskulinitas bukanlah hal yang menarik bagi wanita secara universal. Dalam jurnal Proceeding of Royal Society B, Coetze menegaskan bahwa berat badan lebih berkaitan dengan kondisi kesehatan dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Kelebihan berat badan dan obesitas cenderung menimbulkan masalah kesehatan dan merusak fungsi imun.
Dalam penelitian tersebut, Coetzee dan rekan-rekannya memotret 69 orang relawan pria ras kaukasia yang mengenakan pakaian. Kadar lemak tubuh dan testosteronnya juga diukur. Sekitar 65 persen peserta memiliki berat badan sehat, yang kurus ada 4 persen dan 30,4 persen mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Respons sistem kekebalan tubuh pria diukur dengan tes darah yang dilakukan sebelum dan setelah menerima vaksin hepatitis B. Pria dengan sistem imun yang kuat lebih banyak memproduksi antibodi setelah divaksin ketimbang pria dengan sistem imun yang lemah.
Sebanyak 29 orang wanita heteroseksual di Latvia diminta melihat foto-foto wajah dan tubuh pria secara terpisah lalu diminta menilai daya tariknya. Kesemua wanita tersebut sedang berada dalam masa subur dari siklus menstruasinya sehingga memiliki kemungkinan besar dapat dibuahi sel telurnya.
Secara terpisah, 20 orang pria dan wanita heteroseksual di Finlandia juga diperlihatkan foto-foto tersebut untuk menilai maskulinitasnya. Sebanyak 14 orang wanita Latvia lainnya diminta menilai kegemukan pada wajah pria yang sangat berkaitan dengan kegemukan tubuh secara keseluruhan.
Hasil menunjukkan pria yang gemuk dianggap memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan kurang menarik. Anehnya, karakter wajah yang maskulin tidak dianggap menarik oleh para wanita.
"Kami menemukan bahwa berat badan seseorang berfungsi sebagai indikator yang lebih baik mengenai sistim kekebalan tubuh dan daya tarik pria, namun maskulinitas tidak. Oleh karena itu, wanita wanita Latvia cenderung menggunakan berat badan untuk menilai kekebalan tubuh seorang pria, bukan maskulinitas," kata Coetzee.
Related Posts:
Ketimbang Lari, Jalan Kaki & Berdiri Beberapa Jam Lebih Menyehatkan Menyempatkan waktu untuk berolahraga di gym atau lari keliling kompleks memang sangat baik untuk kesehatan. Tapi sebuah studi baru mengemukakan bahwa sebenarnya jalan kaki atau berdiri saja sudah cukup, toh jumlah kalori… Read More
Pertolongan pertama bila si kecil demam Jangan pernah sepelekan demam pada anak. Demam memang salah satu penyakit yang sering diderita anak sejak bayi, namun jangan sampai orang tua lengah. Pertolongan pertama yang tepat pada demam anak akan sangat membantu p… Read More
Usia Berapa Anak Paling Gampang Sakit? Dibandingkan orang dewasa, anak-anak memang lebih rentan terhadap penyakit karena sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna. Tapi usia berapa anak paling rentan terhadap penyakit?"Anak paling rentan itu usia balita … Read More
Tak Hanya Baik Bagi Jantung, Donor Darah Juga Bisa Bakar Kalori Lho Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 … Read More
Ini Risikonya Bila Si Kecil Sering Sakit-sakitan Orang tua pasti pusing tujuh keliling jika buah hatinya sakit. Apalagi jika si kecil terlalu sering dibawa ke dokter bahkan keluar masuk rumah sakit karena penyakitnya. Apakah risiko yang mungkin muncul jika si kecil ser… Read More
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
trimakasih anda sudah mengunjungi blogg saya.. kunjungi balik setiap saat ya gan :)