Senin, 03 Desember 2012


Pria dan wanita sama-sama bisa menunjukkan pesonanya untuk menundukkan satu sama lain. Ternyata salah satu pesona itu terletak pada senyuman. Bahkan menurut sebuah studi baru senyuman seorang pria bisa benar-benar membuat wanita menjadi lebih tunduk dan bersikap pasif.

Dalam tiga percobaan, peneliti mengevaluasi dampak senyuman pria terhadap bahasa tubuh wanita dan persepsinya terhadap pria yang bersangkutan. Ketika mengamati seorang pria dalam peran dominan (dalam kasus ini pria memberikan instruksi), wanita lebih cenderung menurut pada pria itu asalkan dia tersenyum, bahkan meski senyuman itu diikuti pernyataan yang terang-terangan bernada seksisme atau diskriminasi.

Wanita juga lebih rentan membatasi gerak-geriknya ketika berhadapan dengan seorang pria yang tersenyum, ketimbang harus menghadapi pria yang selalu terlihat serius.

"Tampaknya seksisme terbuka dapat mempengaruhi perilaku yang benar-benar bisa mendorong kepatuhan wanita ketika pil pahit seksisme dikemas dengan senyuman yang membuatnya terasa manis," papar peneliti.

Menanggapi temuan ini, pakar bahasa tubuh Patti Wood mengungkapkan bahwa tren ini sebagian terjadi karena wanita lebih cenderung mengandalkan bahasa tubuh ketika berinteraksi.

"Meski apa yang dikatakan si pria dengan bahasa tubuhnya berbeda maka wanita akan cenderung mengamati tubuhnya. Tapi jika mereka melihat sebuah senyuman, interaksi itu tampaknya jadi lebih bersahabat," terang Wood seperti dikutip dari MSN, Selasa (27/11/2012).

"Ini adalah situasi yang rumit tapi juga menyoroti bagaimana 'halusnya' seksisme masuk dalam berbagai interaksi. Padahal pemahaman terhadap skenario semacam ini sangatlah diperlukan di dunia kerja, dimana wanita perlu berpegang teguh pada pendiriannya sekaligus bersikap profesional," tambahnya.

Lalu apa yang bisa dilakukan wanita untuk menghindari berbagai diskriminasi lewat interaksi seperti itu? Cobalah beberapa tips berikut ini untuk memperbaiki reaksi wanita terhadap bahasa tubuh orang lain, terutama pria.

1. Cari tahu apa yang Anda inginkan
Mengetahui dengan jelas tujuan spesifik sebelum mengikuti rapat akan meningkatkan bahasa tubuh dan kemampuan berkomunikasi seorang wanita karena hal ini akan meminimalisir ekspresi gerak-gerik, sikap atau suara yang bisa saja terlihat akibat kecemasan atau ketidakamanan yang dialaminya, kata Wood. Misalnya, fokus akan meminimalisir suara-suara seperti 'ummm' dan gelisah.

2. Awasi diri Anda sendiri
Wanita yang tengah berperan pasif seringkali menghindari kontak mata, nada tinggi di akhir kalimat atau lebih banyak tersenyum dari biasanya.

"Padahal tersenyum membuat wanita lebih terlihat patuh. Jadi jika Anda tersenyum ketika memberikan pernyataan penting maka itu membuat pernyataan Anda semakin terlihat lemah," papar Wood.

Cobalah praktik kontak mata secara langsung dengan teman lalu perhatikan apakah Anda cenderung tersenyum ketika terlibat dalam pembicaraan penting atau tidak.

3. Pastikan Anda berada pada kesadaran penuh
Jangan hanya melihat bahasa tubuh seorang pria karena itu bisa saja tidak memberikan gambaran penuh atas apa yang pria itu lakukan.

"Amati pesan verbal yang dia berikan sebelum Anda meresponsnya. Jika dia mengatakan sesuatu yang terkesan seksis dan Anda tersenyum maka dia akan menganggap Anda tak keberatan dilecehkan seperti itu," pungkas Wood.

0 komentar:

Posting Komentar

trimakasih anda sudah mengunjungi blogg saya.. kunjungi balik setiap saat ya gan :)

Mengenai Saya

Foto saya
TAK ADA PERJUANGAN TANPA MIMPI

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Translate

Popular Posts