Selasa, 20 November 2012

Cuaca di musim hujan tidak hanya membuat badan menggigil kedinginan, tetapi juga membawa banyak ancaman bagi kesehatan. Ancaman berbagai penyakit perlu diwaspadai karena lebih mudah menyerang tubuh saat cuaca sedang tidak bersahabat.

Beberapa penyakit yang sering mengancam tubuh saat cuaca dingin antara lain sebagai berikut:
1. Asma

Awal-awal musim hujan merupakan masa paling rentan terhadap serangan asma mengingat suhunya tidak menentu dan cenderung sangat dingin. Di beberapa rumah sakit seperti RS Paru Persahabatan, angka kekambuhan asma terbukti mengalami peningkatan pada musim-musim dengan curah hujan tinggi.
2. Depresi
Tidak berlebihan jika seseorang mendadak sedih ketika turun hujan, sebab cuaca dingin bisa memicuseasonal affective disorder (SAD) atau gangguan mood musiman. Selain memicu depresi kalau tidak tertangani, SAD juga membawa risiko lain berupa peningkatan berat badan karena nafsu makan cenderung meningkat saat bad mood.
3. Flu dan pilek
Sama halnya dengan cuaca terik, cuaca dingin juga bisa membuat daya tahan tubuh melemah sehingga lebih rentan terhadap infeksi kuman. Karenanya, virus flu maupun kuman lainnya mudah sekali menyerang saluran napas pada musim-musim hujan ketika temperatur udara cenderung dingin.
4. Diare
Secara langsung, cuaca dingin tidak memicu diare yang sifatnya spesifik atau dipicu oleh infeksi kuman. Namun karena cuaca dingin sering muncul pada musim hujan ketika sering terjadi banjir, maka kualitas air dan kebersihan secara umum yang buruk sangat mungkin memicu infeksi saluran pencernaan. Oleh karena itu, diare sering muncul pada musim hujan ketika cuacanya cenderung dingin.
5. Serangan jantung
Risiko serangan jantung mengalami peningkatan pada cuaca dingin, diyakini karena kekentalan darah cenderung meningkat sehingga tekanannya ikut naik. Bahkan bukan cuma kasusnya, risiko kematian yang diakibatkan olehnya juga mengalami peningkatan.

Mengenai penyebabnya sendiri, tidak semua ahli sepakat bahwa hal itu dipengaruhi langsung oleh suhu dingin. Penelitian terbaru di Los Angeles menunjukkan, suhu dingin meningkatkan risiko depresi yang membuat orang lupa menjaga kesehatannya.






Dapur yang kotor bisa jadi titik awal dari semua penyakit. Padahal semua makanan berasal dari dapur. Barang-barang di dapur pun bisa jadi biang penyakit.

Saat Anda sering terserang penyakit, ada banyak hal yang disalahkan termasuk makanan yang tercemar, polusi atau virus. Tapi Anda lupa satu hal sederhana yang berawal dari rumah.

Berikut benda-benda di dapur yang bisa jadi biang penyakit untuk Anda dan keluarga, seperti dikutip dari Boldsky,

1. Wadah yang terbuka
Ketika terburu-buru, orang sering meninggalkan kontainer atau wadah-wadah di dapur dalam keadaan terbuka, yang akan memberikan akses kuman masuk ke dalam makanan, rempah dan lainnya.

2. Sayur dan buah yang dibiarkan membusuk
Jika sayuran dan buah-buahan dibiarkan membusuk di rak dapur, dengan mudah akan mengundang penyakit ke rumah Anda. Ketika buah-buahan dan sayuran menjadi busuk, menarik lalat dan serangga kecil ini yang akan menginfeksi makanan lainnya di dapur.

3. Noda makanan yang tidak dicuci
Setiap kali Anda selesai memasak, Anda harus dapur dan peralatan masak dengan bersih. Meninggalkan dapur kotor bukanlah praktik yang sehat, karena noda makanan yang mengeras dan sulit untuk dibersihkan akan menarik semut dan kecoak yang mungkin menginfeksi makanan dan menjadi penyebab penyakit.

4. Makanan yang tidak ditutup
Sama seperti menutup semua wadah, Anda perlu juga menutupi makanan yang dimasak. Jangan pernah meninggalkan makanan terbuka karena akan dengan mudah dihinggapi kuman dan hama lainnya.

5. Dapur tanpa ventilasi
Di dapur, Anda memasak di atas api atau sumber panas. Sejumlah panas yang dihasilkan di dapur membuatnya hangat seperti pressure cooker. Jika ada begitu banyak panas dan kelembaban di dapur, itu akan mendukung pertumbuhan mikroba. Pastikan dapur Anda memiliki ventilasi yang baik. Aktifkan exhaust fan atau membuka jendela saat Anda
memasak


Selama ini penyebab mandul atau kegagalan pasangan untuk melakukan pembuahan seringkali ditimpakan pada wanita, padahal sebuah studi baru menemukan bahwa sebagian besar kasus kemandulan, terutama kemandulan yang tak jelas sebabnya itu merupakan kesalahan pria.

Di Inggris saja setiap tahunnya dilaporkan ada 50.000 pasangan yang diminta melakukan terapi kesuburan tapi lebih dari sepertiga diberitahu bahwa dokter tak menemukan adanya gangguan reproduksi pada pasien atau biasa disebut dengan kemandulan yang tak dapat dijelaskan (unexplained infertility).

Profesor Sheena Lewis dari School of Medicine, Dentistry and Biomedical Sciences, Queen’s University Belfast menyimpulkan studi ini setelah mengamati 239 pasangan yang divonis mengalami kemandulan yang tak dapat dijelaskan atau kemandulan idiopatik dan menemukan 80 persen pasangan yang mengalami kondisi ini disebabkan oleh kerusakan DNA sperma yang tinggi.

"Oleh karena itu pengobatan yang cepat dan tepat dapat menghemat uang, mencegah pasangan patah hati dan yang paling krusial, menghemat waktu. Pasalnya hingga kini sepertiga pasangan tak menemukan penyebab kemandulannya secara pasti, mereka hanya didiagnosis mengalami 'kemandulan yang tak dapat dijelaskan'. Padahal mereka kadung menginvestasikan banyak waktu dan uang untuk menjalani terapi kesuburan seperti intrauterine insemination (IUI) tapi banyak yang gagal," papar Lewis yang juga anggota komite eksekutif British Fertility Society ini.

Beruntung studi ini juga menemukan tes terobosan baru agar para pria dapat segera mendeteksi kondisinya dan memungkinkannya mendapatkan penanganan dengan cepat sekaligus memiliki potensi keberhasilan yang tinggi. Tes ini juga diharapkan dapat memotong biaya finansial dan emosional pasangan yang berupaya keras untuk membentuk keluarga idaman mereka.

Gambarannya untuk prosedur bayi tabung (IVF) sendiri biayanya bisa mencapai 3.000-5.000 poundsterling dengan tingkat keberhasilan yang sangat kecil karena dari 40.000 wanita di Inggris yang menjalankan prosedur ini setiap tahunnya hanya 1 dari 4 wanita yang berhasil memiliki seorang bayi. Selain itu, waktu juga krusial, terutama karena jam biologis wanita yang terbatas.

Tes bernama SpermComet yang dikembangkan oleh tim Dr. Lewis ini bekerja dengan cara mengecek kualitas DNA pada sperma seorang pria. Tentu saja tes ini sangat berbeda dengan tes yang biasa dilakukan kebanyakan klinik kesuburan karena mereka biasanya hanya melihat bentuk, kecepatan dan konsentrasi sperma pria saja.

Kualitas DNA ini bisa dikatakan sebagai salah satu faktor terpenting kesuburan pria yang terkadang masih diabaikan. Padahal jika sperma rusak dalam kondisi seperti ini, kemungkinan pembuahannya berhasil itu kecil. Kalaupun bisa hamil, si wanita akan lebih cenderung mengalami keguguran saat melahirkan.

Kini tes SpermComet sendiri telah ditawarkan di sejumlah klinik kesuburan di Inggris.

"Sekarang kami telah menemukan penyebab kemandulan pasangan sehingga mereka bisa diarahkan langsung ke pengobatan terbaik sekaligus mampu meningkatkan peluang mereka untuk memiliki bayi," pungkas Lewis seperti dikutip dari Daily Mail,

Kalau belum mandi seharian, jelas bau badan lebih mudah tercium orang lain. Tapi ternyata bukan hanya kebersihan saja yang dapat dideteksi lewat bau, melainkan penyakit juga. Nyatanya, ada beberapa penyakit fisik dan mental yang dapat diidentifikasi lewat bau yang dikeluarkan penderitanya.

Perubahan metabolisme tubuh melepaskan beberapa bahan kimia yang dapat dideteksi lewat bau. Beberapa anjing telah dilatih secara khusus untuk mendeteksi kanker pada manusia lewat bau tubuhnya. Para ilmuwan juga telah mengembangkan alat khusus untuk mendeteksi penyakit lewat bau tubuh.

Seperti dilansir Wiredada beberapa penyakit yang dapat diidentifikasi dari baunya, yaitu:
1. Kanker Paru

Pada penderita kanker paru, bau napasnya lebih menyerupai amonia atau bau amis ikan. Penyebabnya adalah bahan kimia yang disebut methyl hidrazin. Untuk mendeteksinya, dapat digunakan sebuah jaringan nanopartikel emas yang diberi lapisan organik chemiresistive.

Bahan kimia mudah menguap yang dihasilkan dari napas akan membuat sensor partikel mengembang, lalu mengubah hambatan listrik dan memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi tanda-tanda kanker lewat napas pasien.
2. Preeklamsia
Penyakit ini umumnya menyerang ibu hamil. Tandanya adalah terjadi peningkatan tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Selain itu juga disertai pembengkakan pada kaki dan tangan.

Pada penderita penyakit ini, napasnya berbau cairan pemantik api. Penyebabnya adalah bahan kimia 6-methyltridecane, 2-metilpentan, 5-methyltetradecane, 2-methylnonane. Untuk mendeteksi adanya senyawa kimia ini, dapat dilakukan kromatografi gas atau spektrometer massa untuk melihat penanda oksidasi dalam tubuh wanita hamil.
3. Diabetes
Tidak sembarang diabetes yang dapat mengeluarkan aroma tertentu, tetapi kompilkasinya yang disebut diabetic ketoacidosis. Komplikasi ini bisa membahayakan keselamatan jiwa karena tubuh kekurangan insulin. Akibatnya, tubuh akan membakar asam lemak dan menghasilkan asam keton yang menyebabkan komplikasi.

Pada penderita komplikasi diabetes ini, nafasnya berbau seperti apel busuk atau pembersih kuteks. Sumbernya adalah asam keton atau aseton yang diproduksi oleh hati untuk menghasilkan energi karena glukosa darah tak dapat diserap tubuh.
4. Skizofrenia
Skizofrenia tidak segera memunculkan aroma tertentu karena pada dasarnya penyakit ini adalah ganguan mental. Tapi ternyata, gangguan ini juga berkaitan dengan perubahan metabolisme tubuh yang menyebabkan pasien memiliki aroma sedikit berbeda.

Tikus yang telah terlatih mampu membedakan keringat dari pasien skizofrenia dan orang normal. Penderita skizofrenia memiliki komponen yang disebut asam trans-3-metil-2 hexenoic. Aroma dari bahan ini digambarkan sangat manis, mirip aroma buah yang telah matang.
5. Infeksi Saluran Kemih
Salah satu tanda infeksi saluran kemih adalah bau amoniak yang kuat atau bahkan sedikit manis. Ada pula yang menyebut baunya mirip seperti bau keju. Bau ini dapat tercium dari urine, tetapi juga dapat tercium lewat pori-pori tubuh.

Penyebabnya adalah asam isovaleric yang dihasilkan oleh bakteri E. coli, Staphylococcus dan parasit proteus. Untuk mendeteksinya, bisa menggunakan alat bantu yang disebut hidung elektronik. Alat ini dilengkapi dengan 14 jenis polimer konduktif yang dapat membedakan bau dari beberapa jenis bakteri.
6. Melanoma
Penderita kanker kulit atau melanoma seringkali mencium bau yang menyerupai bensin pada kulitnya. Penyebabnya adalah phthalate, butanal, dimethylsulfone dan indol. Bau ini lebih kentara karena kanker terdapat di bagian terluar dari tubuh, yaitu kulit.

Untuk mendeteksi ada tidaknya kanker kulit, dapat digunakan sensor gas array. Perangkat ini dapat menganalisis zat kimia yang mudah menguap dari tabung spesimen jaringan untuk menentukan apakah sampel tersebut positif mengandung kanker atau tidak








Beberapa penyakit tertentu identik dengan wanita karena lebih sering dialami kaum hawa. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari masalah hormon hingga psikis. Tapi ternyata, beberapa penyakit khas wanita juga dapat menyerang pria.

Penyakit khas wanita yang menyerang pria ini memang tak banyak, kasusnya juga masih terhitung amat jarang. Wanita lebih mau membicarakan kondisi kesehatannya dengan dokter sehingga berhasil menyelamatkan jutaan nyawa. Pada pria, kesadarannya belum begitu tinggi.

Seperti dikutip dari Body and Soul,penyakit tersebut antara lain:

1. Kanker payudara

Meskipun jarang ditemui pada pria, kanker payudara juga dapat menyerang dengan kemungkinan hanya 1 persen. Penyakit ini bisa sama mematikannya seperti halnya kanker payudara pada wanita jika tidak ditangani.

Gejala kanker payudara pada pria adalah lepasnya puting, perubahan penampilan puting, rasa nyeri pada puting dan kelenjar getah bening di ketiak. Karena kebanyakan pria tidak menyadari perubahan jaringan payudaranya terkait dengan kemungkinan kanker, sebagian besar pria baru mencari bantuan dokter bila penyakit ini sudah beranjak parah.
2. Fibromyalgia
Penyakit yang akrab disebut pegal linu ini ditandai dengan rasa nyeri pada sendi, otot, tendon dan jaringan lunak lain. Penyakit ini 9 kali lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria. Gejala lainnya pada pria adalah otot jadi sangat sensitif terhadap tekanan, rasa terbakar pada kulit dan badan terasa lelah. Kebanyakan pria mendiamkan penyakit ini karena stereotip bahwa pria lebih kuat dibanding wanita.


3. Infeksi Jamur Kelamin

Biasanya yang sering mengidap penyakit ini adalah wanita karena organ kewanitaan yang lembab dan mengeluarkan darah mens. Namun faktanya ada juga pria yang penisnya terkena infeksi kelamin. Gejalanya adalah iritasi, rasa terbakar, gatal, kemerahan atau bintik-bintik kecil dan bau tak sedap.

Kebanyakan pria merasa malu mencari pertolongan dokter saat mengidap penyakit ini. Selain karena identik dengan wanita, penyakit ini juga lekat dengan anggapan sering 'jajan' atau melakukan hubungan seks berisiko. Penyakit ini tak selalu disebabkan oleh kurangnya kebersihan, tapi sistem kekebalan tubuh dan diabetes juga dapat mempengaruhi.
4. Depresi Setelah Melahirkan
Menurut penelitian di Australia, sebanyak 10 persen ayah baru mengidap depresi pasca melahirkan. Meskipun yang melahirkan adalah sang ibu, ayah juga bisa mengalami depresi, terutama yang baru pertama kali menjadi orang tua. Penyebabnya karena kewalahan oleh tanggung jawab sebagai ayah, kurang tidur dan tuntutan mempelajari keterampilan baru sebagai orang tua.

Gejala depresi pasca melahirkan pada pria adalah sulit menerima kritik, murung, enggan bersosialisasi dan kehilangan minat dalam kegiatan yang dulu dianggap menyenangkan seperti seks atau olahraga.
5. Human Papillomavirus (HPV)
Virus ini dikenal sebagai penyebab 70 persen kasus kanker serviks dan dapat dicegah dengan vaksinasi. Ternyata pria juga bisa mendapatkan manfaat dari vaksinasi HPV sebab dapat mencegah 90 persen munculnya kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV. Tujuannya adalah untuk melindungi pasangan di kemudian hari sebab virus ini tidak menampakkan gejala dan memerlukan waktu puluhan tahun untuk berkembang setelah menginfeksi.





Jumat, 09 November 2012

 
Timbunan lemak di perut dan sekitarnya sudah pasti akan menebal jika seseorang terlalu banyak duduk dan tidak pernah bergerak. Tapi jangan salah, masih ada risiko yang lebih buruk karena tumpukan lemak akan terbentuk juga di jantung.

Dikatakan lebih buruk karena penumpukan lemak di sekitar jantung pasti akan mempengaruhi fungsi organ tersebut. Berbagai penelitian mengaitkan lemak di sekitar jantung atau disebut dengan pericardial fat dengan risiko penyumbatan pembuluh darah oleh kolesterol.

"(Banyak duduk) Sangat signifikan hubungannya dengan pericardial fat di sekitar jantung," kata Britta Larsen, a peneliti dari University of California, San Diego yang mempresentasikan temuannya dalam pertemuan American Heart Association, seperti dikutip dari Healthday, Jumat (9/11/2012).

Risiko ini tentu lebih buruk daripada sekedar penampilan atau bentuk tubuh yang tidak ideal ketika lemak hanya menumpuk di sekitar perut saja. Bahkan lemak perut sekalipun juga berhubungan dengan sindrom metabolik, yang antara lain bisa menyebabkan diabetes mellitus.

Dalam penelitian Larsen, memang tidak ditemukan kaitan langsung dengan risiko serangan jantung maupun penyumbatan pembuluh darah oleh kolesterol. Namun demikian, perlu diwaspadai karena berbagai penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya risiko tersebut.

Celakanya lagi, penelitian sebelumnya juga membuktikan bahwa olahraga teratur tidak bisa mengimbangi penumpukan pericardial fat selama duduknya masih terlalu lama. Olahraga hanya mengurangi visceral fat atau lemak yang ada di dalam perut, sehingga satu-satunya cara adalah mengurangi waktu duduk.

Berbeda dengan pericardial fat, lemak dalam perut atau visceral fat lebih berkaitan dengan diabetes mellitus serta penyakit-penyakit metabolik. Meski sulit, lemak di perut masih bisa dikurangi dengan olahraga teratur dan akan lebih optimal jika ditunjang dengan diet rendah lemak dan kalori.

Mengenai Saya

Foto saya
TAK ADA PERJUANGAN TANPA MIMPI

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Translate

Popular Posts