Kamis, 27 September 2012


Bentuk-bentuk obat serta tujuan penggunaannya antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pulvis (Serbuk)
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRm-xzgMN8yf1dRZ4-xMIRQEG3dVwvNUwus_V565BPDp0umimHP
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
b. Pulveres
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS3xyswTbh2qVEcK43VKoHBUW6csdjnWYs45nKVpRoaXcyk975M
Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.


c. Tablet (Compressi)
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSC7vv-n8QPtftZHV4Sj00z31tUeBrEa-1swIuT6YJlu6YuO5fCFA
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
  • Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung design cetakan.
  • Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.
  • Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan
  • Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
  • Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
  • Tablet Bukal : digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
  • Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
  • Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.

d. Pilulae (PIL)
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS_ynzLzRXlIhcV5-LvPAz53zW6yaaAiSGna2FjN5-t_Be9WlJgBg
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

e. Kapsulae (Kapsul)
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRiFpy5Zew-_4zubq1LewTQ0aKj9SrZb1CxyDtFLOCdhuTmcDik4g
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:
  • Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
  • Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
  • Lebih enak dipandang
  • Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
  • Mudah ditelan.









f. Solutiones (Larutan)
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSRD2ASjb4_uiGOcaohhp4cMD_2XXFqAHSXc_tcXQjKHirw4QVf
Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya (Ansel). Dapat juga dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).

g. Suspensi
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSJ7Ri4GwINItHQmT9Ur-eWgMYpPKJCwdQ_RGHAZRECxzEQAwcJkA
Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.

h. Emulsi
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTzcX2C5crh5G1XlfQjwgZkwW_0K0kdprulH5msfpf069qae1M7
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.




i. Galenik
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQtPnAPmOHtZR3KmiFVlQZoohSQr-a9iNO01jpulV0rCnfxt7td1w
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.

j. Extractum
http://www.nlm.nih.gov/visibleproofs/media/detailed/ii_b_113.jpg
Merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.

k. Infusa
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRXCvGZGx4Sa8K-zVaIRvqIgcwJ9T5BtL5tIGblebxV-2v-x2eu
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 900 C selama 15 menit.

l. Immunosera (Imunoserum)
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSuoBSC7L6Nsr0hKXjOJNgX0-kT4sDLPL_F1FoBGziKCEEJlpCckg
Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.

m. Unguenta (Salep)
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSkFCfIP3tqOlZFctiqFx8lD3Jeo7OmyEIhtqu-5qDjR0klfghg
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.

n. Suppositoria
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTdPQbp2O6NtEAnbhXHsWdylNcnxkv9_La7A0_DJPejkGKq81yt6g
Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan yaitu:
  • Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
  • Penggunaan sistemik >> aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.
o. Guttae (Obat Tetes)
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSGo1P-9KdUEoCajsjie9HaZ95Wb-vUbc0f8FbU8YnHlwMSk2-l
Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tets mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata).

p. Injectiones (Injeksi)
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSSusQy4CSzkIAZLjpDmHlmfaJn91c9lte_01wxFomq8DTBVH-2rw
Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

Mengenai Saya

Foto saya
TAK ADA PERJUANGAN TANPA MIMPI

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Translate

Popular Posts